[ Website : edelweissclub.blogspot.com ] [ Email : taekwondo_edelweiss@yahoo.com ] [ FB Group : TAEKWONDO EDELWEISS CLUB ]

Penasehat Hukum Taekwondo Edelweiss Club :

Kantor Advokat HANDRA,DARWIN & REKAN
Dwima Plaza -1 4th floor room 407 Jl.Jenderal Ahmad Yani Kav.47 Jakarta 10510

Recommended Link

Rabu, 14 April 2010

Taekwondo Basic

Gerakan dasar Tae Kwon Do (Ki Bon Do Jak) terbentuk dari kombinasi berbagai teknik gerakan menyerang dan bertahan. Dasar-dasar Tae Kwon Do terdiri atas 5 komponen, yaitu:

1. Keupso (bagian tubuh yang menjadi sasaran), terdiri atas :
* Eolgol (bagian atas/kepala/muka)
* Momtong (bagian tengah/badan)
* Arae (bagian bawah tubuh)

2. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang dan bertahan, terdiri atas :
* Jumeok (kepalan), yaitu Deung-Jumeok (punggung kepalan), Me-Jumeok (kepalan palu), Pyon-Jumeok,Bam-Jumeok, Jipke-Jumeok.
* Son (tangan), yaitu Sonnal (pisau tangan), Sonnal-Deung, Batang-Son (telapak tangan), Pyon-Jumeok,Pyonson-Keut dengan variasi Pyonson-Keut Sewo Chireugi, Pyonson-Keut Upeo Chireugi, Jechin-Pyonson-Keut,Gawison Keut, Ageum Son.
* Palmok (lengan), yaitu An Palmok (lengan bagian dalam), Bakkat Palmok (lengan bagian luar) , Deung Palmok, MitPalmok.
* Palgup (siku).
* Dari (kaki bagian atas) yaitu Mureup / lutut dan Jeonggang Wi / tulang kering, dan
* Bal (kaki bagian bawah), yaitu Ap chuk (ujung depan telapak kaki), Dwitchuk (telapak kaki bagian belakang), Dwikumchi (tumit), Baldeung (punggung kaki), Balnal Deung, Balbadak (telapak kaki bagian dalam), Balkkeut, Balnal (pedang telapak kaki).

3. Seogi (sikap kuda-kuda), yang terdiri dari 3 sikap kuda-kuda pokok yaitu :

a. Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka), terdiri atas :
* Pyeonhi Seogi (sikap kuda-kuda rileks)
* Charyeot Seogi (sikap kuda-kuda bersiap)
* Naranhi Seogi (sikap kuda-kuda sejajar).
* Juchum Seogi (sikap kuda-kuda duduk).
* Ap Seogi (sikap kuda-kuda jalan pendek).
* Ap Kubi Seogi (sikap kuda-kuda jalan panjang).
* Dwit Kubi Seogi (sikap kuda-kuda kuda-kuda L).
* Beom Seogi (sikap kuda-kuda harimau).
* Hakdari Seogi (sikap kuda-kuda satu kaki)

b. Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup), terdiri atas Moa Seogi dan Koa Seogi (sikap kuda-kuda kaki menyilang).

c. Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus), terdiri atas Kibon Junbi Seogi (sikap kuda- kuda siap), Bojumeok Junbi Seogi (sikap kuda-kuda siap dengan menutup kepalan).

4. Makki (tangkisan), berbagai macam tangkisan diantaranya yaitu:
* Arae Makki (tangkisan ke bawah)
* Eolgol Makki (tangkisan ke atas)
* Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar ke dalam)
* Momtong Bakkat Makki (tangkisan ke tengah dari dalam ke luar)
* Sonnal Momtong Makki (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan)
* Batang Son Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan)
* Kawi Makki (tangkisan menggunting)
* Sonnal Bitureo Makki (tangkisan melintir dengan satu pisau tangan)
* Hecho Makki (tangkisan ganda ke luar)
* Eotgoreo Arae Makki (tangkisan silang ke arah bawah)
* Wesanteul Makki (tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar


5. Kongkyok Kisul (teknik serangan), terdiri atas:

a. Jereugi (pukulan), yaitu :
* Yeop Jireugi = Pukulan Samping
* Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
* Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
* Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
* momtong jireugi= pukulan mengarah ke tengah(pukulan mengarah ke ulu hati)
* are jireugi= pukulan ke bawah
* oreon jireugi= pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi)
* Eolgol jireugi=pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala)
* Momtong Jireugi (pukulan lurus ke depan, sasaran tengah / ulu hati).
* Yeop Jireugi (pukulan lurus ke samping).
* Dangkyo Teok Jireugi (pukulan ke rahang sambil menarik).
* Du Jumeok Jecho Jireugi (pukulan ganda mengait ke atas).
* Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
* oreon jireugi= pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi)

b. Chigi (sabetan), yaitu :
* Han Sonnal Mok Chigi (sabetan tunggal dengan pisau tangan)
* Jebipoom Mok Chigi (sabetan dari lura ke dalam dibarengi tangkisan pisau tangan ke arah atas)
* Me Jumeok Naeryo Chigi (sabetan dari atas ke bawah dengan bantalan kepalan bagian ruas kelingking)
* Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi (sabetan depan menggunakan bonggol atas kepalan dengan sasaran atas)
* Palkup Dollyo Chigi (sabetan memutar dengan siku tangan)
* Palkup Pyojeok Chigi (sabetan siku tangan dengan sabetan sasaran/target terpegang)
* Mureup Chigi (sabetan yang menggunakan lutut)
* Deung Jumeok Bakkat Chigi (sabetan dari dalam ke luar dengan menggunakan bonggol atas kepalan).

c. Chireugi (tusukan), yaitu :
* Pyeonson Keut Sewo Chireugi (tutuksan dengan telapak tangan tegak)
* Kawison Keut Chireugi (tusukan dengan 2 jari ke arah mata)

d. Chagi (tendangan), yaitu :
* Ap Chagi (tendangan depan)
* Dollyo Chagi (tendangan serong/memutar kesamping)
* Yeop Chagi (tendangan samping)
* Dwi Chagi (tendangan belakang)
* Naeryo Chagi (tendangan menurun/mencangkul)
* Twio Yeop Chagi (tendangan Yoep Chagi dengan melompat)
* Dwi Huryeo Chagi (tendangan balik dengan mengkait)
* Doobal Dangsang Chagi (tendangan ganda ke depan sambil melompat)
* Twio Ap Chagi
* Twio Dwi Chagi, lompat ditempat berbalik kebelakang, menyodok kearah perut
* Ap Chagi = Tendangan Kedepan
* Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan
* Yeop Chagi = Tendangan Samping
* Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang(sasaran=tengah)
* Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang Yang Dilakukan Sambil Melompat
* goley chagi= tendangan double
* sip chagi an chagi= tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
* eolgol ap chagi = tendangan mengarah ke atas yang menyamping (tendangan ke arah kepala)
* momtong ap chagi=tendangan mengarah ke tengah(mengarah ke perut)
* penriyti chagi= tendangan keliling.
* Dwi Hurigi=tendangan kebelakang miring dengan sasaran kepala
* Del'o ap chagi=tendangan ke arah kepala menggunakan tumit dan tidak miring

Terminologi Tae Kwon Do


Terminologi Tae Kwon Do

1. Sabeum = Instruktur
2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
3. Seonbae = Senior
4. Hubae = Junior
5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
6. Muknyeom = Meditasi
7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
8. Ti = Sabuk Latihan
9. Oen = Kiri
10. Oreon = Kanan
11. Joonbi = Siap
12. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
13. Kalryeo = Stop
14. Keysok = Lanjutkan
15. Keuman = Selesai
16. A Nee = Tidak
17. Yee = Ya
18. Eolgol = Sasaran atas
19. Moumtong = Sasaran tengah
20. Arae = Sasaran bawah
21. Kyungrye = hormat
22. chariot= mempersiapkan diri
23. nici= sekian
24. belci ki manisi= tempat istirahat
25. menicip= pengawas taekwondo
26. dobeon= dua kali
27. sambeon= tiga kali
28. iljang= satu
29. ijang= dua
30. samjang= tiga
31. sahjang= empat
32. ohjang= lima
33. yukjang= enam
34. chiljang= tujuh
35. paljang= delapan

Filosofi sabuk pada Tae Kwon Do



Filosofi sabuk pada Tae Kwon Do :


* Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna,permulaan.(mempelajari jurus dasar 1)

* Kuning melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.?(mempelajari jurus dasar 2 dan 3.Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dulu.

* Hijau melambangkan hijaunya pepohonan,pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk2).Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu.

* Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4).Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu.

* Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.

* Hitam melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan.Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.

Tiga materi dalam latihan

Tiga materi dalam latihan :

1. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.

2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.

3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.

Sabtu, 10 April 2010

SEJARAH TAEKWONDO

Taekwondo yang kita kenal sekarang , mempunyai sejarah yang sangat panjang seiring dengan perjalanan sejarah Bangsa Korea , dimana beladiri ini berasal. Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.
Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dpt dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa sekarang.


Pada Masa Kuno

Asal mula Tae Kwon Do
Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya, hal ini secara disengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Manusia dalam tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari kegiatan / gerakan fisiknya , tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik - teknik bertarung dengan tangan kosong. Pada saat kemampuan bertarung secara tangan kosong dikembangkan sebagai suatu cara untuk menyerang dan bertahan, digunakan pula untuk membangun kekuatan fisik seseorang, bahkan dijadikan pertunjukan dalam acara ritual. Manusia mempelajari teknik - teknik bertarung didapat dari pengalaman nya melawan musuh - musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal sebagai 'Subak" , "Taekkyon", " Takkyon" , maupun beberapa nama lainnya. Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3 suku bangsa / kerajaan yang mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiganya adalah Koguryo, Paekje dan Silla, semuanya melatih para ksatria untuk dijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang tergabung dalam militer saat itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang. Menurut catatan , kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti " Hwarangdo" di Silla dan "Chouisonin " di Koguryo, semuanya menjadikan latihan seni beladiri sebagai salah satu subyek penting yang harus dipelajari. Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut " Muye Dobo Tongji " menyebutkan : " ( Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri , yang membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar dapat bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis, berarti ( Taekwondo ) dapat digunakan setiap saat ".

Koguryo's 'sonbae' dan Taekkyon
Koguryo yang berdiri pada 57 tahun sebelum masehi di semenanjung Korea bagian utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut 'Sonbae', yang artinya laki - laki yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung / perang . Dalam buku sejarah disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah , tanggal 10 Maret setiap tahunnya pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakan nya dengan acara - acara kontes tarian pedang, memanah, subak ( Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.



Gambar di atas adalah lukisan dinding yang ditemukan pada langit - langit kuburan kerajaan Muyong - chong jaman dinasti Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang sedang mempraktekkan beladiri ( Taekwondo kuno )


Shilla's 'Hwarang" dan Taekkyon

Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjung Korea, secara geografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri yang berkembang saat itu. " Hwarangdo" adalah tipe beladiri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri " Sonbae " dari Koguryo. Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang terkenal yaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang mundur dlm perang. Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah orang - orang yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea. Dalam catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang , sebutan bagi para ksatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh kerajaan , dan setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain " Sirum" / gulat gaya Korea. Diwaktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat dan membangun jalan & benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang. Hwarang sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat dilihat di Kyonju Museum sangat jelas ditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di kuil - kuil, digambarkan dengan adegan laki - laki yang tampak kuat dalam sikap menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada beladiri Taekwondo sekarang . Ini membuktikan bahwa pada masa kerajaan Shilla " Subak" dan "Taekkyon" tampak / muncul bersamaan , dan keduanya menandakan bahwa teknik - teknik tangan dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo sekarang ini.



Gambar di atas adalah patung 2 ksatria yang sedang dalam pose / sikap beladiri Kumgang Yoksa, yang terdapat pada gua Sokkuram di Kyongju, yang berasal dari abad ke 7.


Taekkyon dari Koguryo ke Shilla

Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla, dibuktikan dengan : i. "Hwarang " ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan "Sonbae" di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology. Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama. Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti "palkwanhoe" dan "hankawi", hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki.


Masa Pertengahan

Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea. Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja - raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut "Subakhui", yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara. Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal , membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.

Masa Modern
Pada masa modern Korea , saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri. Kemudian , saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo - Tonji, yang memuat gambar - gambar dan ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat penjajahan Jepang semua kesenian rakyat dilarang termasuk Taekkyon, untuk menekan rakyat Korea. Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master beladiri sampai masa kemerdekaan pada tahun 1945.


Masa Sekarang

Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat berubah menjadi Taesoodo namun kembali menjadi Taekwondo dengan organisasi nasionalnya bernama Korea Taekwondo Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965, dan menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an , KTA banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai kalangan pada skala nasional. Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang Vietnam dibekali keahlian Taekwondo, pada saat itulah Taekwondo mendapatkan perhatian besar dari dunia. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia. Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation ( WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggota dan Taekwondo telah dipraktekan oleh lebih dari 50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer. Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000, Sydney.

SUSUNAN PENGURUS

SUSUNAN PENGURUS TAEKWONDO EDELWEISS CLUB PERIODE TAHUN 2009 -2011


PELINDUNG :
HASYAZELY FARDHU, SH., MH.

KETUA UMUM
:
RINTANTO PONCOWURI HANDOKO, S.Pd

KETUA HARIAN
:
SANTA FLORES PANGGABEAN

SEKRETARIS & BENDAHARA :
JOKO PRABOWO, S.KOM

WAKIL SEKRETARIS & BENDAHARA :
IRVAN AZIS
HERVINAWATI

KETUA KOMISI I
:
C. MANGGALA BRATA

KETUA KOMISI II
:
ANDRYAN SAPUTRA

KETUA KOMISI III
:
TRI HANDOYO

KETUA DEWAN SABUK HITAM :
BAYU KRISTIAWAN, A.Md

ANGGOTA SABUK HITAM
:
ISKANDAR ROY SAPUTRA
K.M.ANGGA, A.Md
HARTONO
DANI AGUS RIAWAN, A.Md
WIWI SUHESTI, SE
SUGENG PURNAMA
SAFRIZAL
SOPHIATUL HASANAH
YUSTI DIBYA
BISMARI MANURUNG
MARIA ARIESTIA, SE
IMAM WAHYUDI, SE

PENDIRI TAEKWONDO EDELWEISS CLUB

PENDIRI TAEKWONDO EDELWEISS CLUB

1. HASYAZELY FARDHU, SH
2. BAYU KRISTIAWAN, A.Md
3. ISKANDAR ROY SAPUTRA
4. KM. ANGGA, A.Md
5. IMAM WAHYUDI, SE
6. DANI AGUS RIAWAN, A.Md
7. WIWI SUHESTI, SE
8. SANTA FLORES PANGGABEAN
9. RINTANTO PONCOWURI HANDOKO, S.Pd
10. JOKO PRABOWO, S.KOM
11. SAFRIZAL
12. SUGENG PURNAMA
13. HARTONO
14. SOFIATUL HASANAH
15. BISMAR MANURUNG
16. MARIA ARIESTIA, SE

Sekilas Tentang TAEKWONDO EDELWEISS CLUB




Taekwondo Edelweiss Club adalah suatu Organisasi Beladiri Resmi yang telah disahkan oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia dengan nomor B/230/PBTI/X/2004 dan disahkan oleh Pengurus Daerah Taekwondo DKI Jakarta dengan nomor 09.SPP/TI-DKI/PERG/I/2005.

Taekwondo Edelweiss Club secara Organisasi dalam suatu lembaga organisasi resmi di Indonesia yaitu KONI (Komite Olah raga Nasional Indonesia) dan Taekwondo Edelweiss Club berafiliasi kepada WTF (The World Taekwondo Federation) di Korea Selatan.

Sejarah terbentuknya Taekwondo Edelweiss Club bermula dari senior tertinggi yang bertanggung jawab penuh sekarang ini yaitu Sabeumnim Hasyazely Fardhu, SH (akrab dipanggil Sabeumnim Riri). Pada tahun 1987 Sabeumnim Riri memulai berlatih Taekwondo di SMPN 144 cakung Jakarta timur yang dulu bernaung dalam Taekwondo Pallawa Club dengan Pelatih yang bernama Pramudya Irawan (pada saat itu sebagai Pelatih di STEI Rawamangun). Kemudian pada tahun 1990 pindah ke Taekwondo Mujiman Club selama satu tahun. Pada tahun 1991 akhir mulai masuk ke Taekwondo SACTI Club atas ajakan teman seangkatan yaitu Sabeumnim Taufik Rahman. Sabeumnim Riri telah atau ikut mengembangkan Taekwondo di SACTI Club sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 2004 dengan memiliki siswa dalam kurun waktu 17 tahun  1000 siswa dengan beberapa unit latihan di beberapa tempat yaitu : SMPN 172 Jakarta, Yayasan Corpatarin Utama, SMUN 107 Pulo Jahe, SD Widya Duta Kranji, SDN 20 pulo gebang, Perum Harapan Baru Regency, SDN Percontohan 10 Pondok Kelapa, SDN Pondok Kopi 03 Jakarta Timur, SDN Kota Baru IX Perum Harapan Baru, SD Adik Irma Tebet, SMPN 256 Cakung, Unit Affantree Unit Perumahan Pertamina Pulo Gebang, SMPN 284 Jakarta,SMP – SMU YADIKA 9 Bintara Bekasi,SDIT Gema Nurani Bekasi Utara dan Leo Brass Bekasi.

Sabeumnim Riri telah menjabat sebagai Pengurus Organisasi Taekwondo beberapa kali diantaranya :
Pengurus Cabang Taekwondo Jakarta Timur tahun 1994-1996.
Pengurus Cabang Taekwondo Jakarta Barat tahun 1996-1998.
Pengurus Cabang Taekwondo Jakarta Utara tahun 2002-2005.
Pengurus Pusat Taekwondo SACTI Club tahun 1993-2004.
Pengurus Daerah DKI Jakarta tahun 2001-2005.

Juga pernah menjadi Atlit di Kejuaraan Cabang Jakarta Pusat tahun 1995, Jakarta Barat tahun 1997-1999, Pra PON XV tahun 1999, PON XV tahun 2000, Kejuaraan tingkat Daerah /Setingkat DKI lainnya. Karir atlitnya telah berakhir ditahun 2000 setelah mengikuti PON XV Di Surabaya (Jawa Timur) karena cidera lutut kanan (dislokasi). Kemudian untuk melengkapi ilmu Taekwondo yang didapati, telah mengikuti penataran Pelatih Nasional dan Wasit Nasional pada tanggal 18 – 23 Maret tahun 2003 di Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur).

Tepat pada tanggal 09 juni 2004 Sabeumnim Riri menyatakan mengundurkan diri dari Pengurus Taekwondo SACTI Club dengan menghadap Dewan guru Sabeumnim Soekanda (DAN VI KUKKIWON). Pada malam harinya tanggal 09 juni 2004 tepatnya pukul 20.00 di Pulo Gebang RT08/06 No.65A kediaman Sabeumnim Riri dibentuklah secara aklamasi organisasi Taekwondo yang baru dan berdiri sendiri dengan Nama “ Taekwondo Edelweiss Club” yang menjabat sebagai Ketua Umum atau Ketua Perguruan adalah Sabeumnim Riri sendiri yang telah menyandang Sabuk Hitam DAN IV KUKKIWON dengan dibantu oleh Asisten atau orang pilihan yang telah dipercaya selama ini yang memang berasal dari siswa Taekwondo yang pernah dilatih langsung olehnya sendiri.

Nama Edelweiss sebenarnya telah dikukuhkan pada pelantikan sabuk di Gunung Bunder Pasir Rengit yang telah diikrarkan bersama-sama di Kawah Ratu (Gunung Salak) Bogor – Jawa Barat Pada Tanggal 26 – 29 Januari 2000.
Arti dari Edelweiss tersebut mengandung beberapa makna yang diantaranya adalah : Edelweiss adalah merupakan salah satu nama yang menjadi simbol dari Taekwondo Edelweiss Club itu sendiri yang bertujuan bahwa perguruan Taekwondo Edelweiss Club ini terdiri dari beberapa orang yang professional dibidangnya yang susah didapati dimanapun serta abadi selamanya bertumbuh kembang luas dan sebagai lambang tertinggi dari beberapa club Taekwondo lainnya.

Dewasa ini Taekwondo Edelweiss Club telah berkembang pesat dan memiliki banyak siswa dan memiliki beberapa sabuk Hitam yang sekarang telah melatih di setiap Unit latihan yang menyebar di berbagai Wilayah. Team Taekwondo edelweiss Club telah mengikuti beberapa event di kejuaraan Taekwondo tingkat Cabang, Daerah, Nasional sampai ditingkat Internasional serta telah meloloskan beberapa atlitnya di sekolah atlit SMP/SMU Ragunan Jakarta.

Pada masa kepengurusan Edelweiss Club periode 2004-2006 kami telah menunjuk Seorang Senior (Sabeumnim) Taekwondo yang berpengaruh dalam Sejarah Taekwondo di Indonesia yaitu H. Charles Syaripudin AM, SE, MM Sabuk Hitam DAN V KUKKIWON. Yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil SekJend Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) periode tahun 2001-2006.

Namun berdirinya Taekwondo Edelweiss Club tidak semudah yang di perkirakan, Putra terbaik juga sebagai Bapak dan Senior di Taekwondo Edelweiss Club pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya telah menghadap ke Hadirat ALLAH SWT pada pukul 13.00 tanggal 18 Nopember 2005. Dan sekarang organisasi sepenuhnya di berikan kepada Sabeumnim Riri sebagai Senior tertinggi serta dibantu oleh beberapa sabuk Hitam lainnya yang berasal dari Dewan sabuk Hitam dan Pendiri Taekwondo Edelweiss Club.

Kini Taekwondo Edelweiss Club telah menatap kedepan untuk mempersiapkan Atlit, Pelatih dan mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang ada agar menjadi Organisasi Beladiri Taekwondo berkualitas di masyarakat Taekwondo Di Indonesia maupun Internasional,khususnya di DKI Jakarta. Semoga apa yang diobsesikan serta diharapkan Taekwondo Edelweiss Club dapat di Ridhoi ALLAH SWT, Amin Ya Rabbal Alamin !

Pejabat Tinggi Edelweiss Club

Pejabat Tinggi Edelweiss Club

Pelatih

Pelatih


Unit SMPN 172 Jakarta

Unit  SMPN 172 Jakarta

Unit SMPN 284 Jakarta

Unit  SMPN 284 Jakarta

Unit SDN Pdk. Kelapa 10

Unit SDN Pdk. Kelapa 10

Unit SDN Kota Baru IX Bekasi

Unit SDN Kota Baru IX Bekasi

Unit Harapan Baru Regency Bekasi (HBR)

Unit Harapan Baru Regency Bekasi (HBR)

Unit SMP - SMU YADIKA 9 Bintara.

Unit SMP - SMU YADIKA 9 Bintara.

Unit SD Gema Nurani Bekasi

Unit SD Gema Nurani Bekasi

Unit Leo Bras Bekasi

Unit Leo Bras Bekasi

Cari Blog Ini